Kamus ini menjelaskan arti kata/frase surat kaleng menurut KBBI Edisi III. Selain arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata surat kaleng.
surat kaleng= surat buta
Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "surat kaleng" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata surat kaleng untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.
Lebih lanjut mengenai surat kaleng
surat kaleng terdiri dari 2 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:
buta |
bu.ta [a] (1) tidak dapat melihat krn rusak matanya; tunanetra: Braille telah berhasil menciptakan huruf untuk anak-anak --; (2) ki tidak tahu (mengerti) sedikit pun tt sesuatu: ia -- akan keadaan negeri itu [Jw n] raksasa |
kaleng |
ka.leng [n] (1) besi tipis berlapis timah; belek: cerek dibuat dr --; (2) tempat minyak (air, susu, dsb) yg dibuat dr belek: -- bekas tempat susu dapat dimanfaatkan sbg pot |
surat |
su.rat [n] (1) kertas dsb yg bertulis (berbagai-bagai isi, maksudnya): menerima -- dr ayahnya; (2) secarik kertas dsb sbg tanda atau keterangan; kartu: -- tanda anggota; (3) sesuatu yg ditulis; yg tertulis; tulisan: ia menemukan batu yg ada -- nya [Lihat {surah}] |
buta kayu |
buta huruf |
surat angkatan |
surat pengangkatan |
surat anonim |
surat buta; surat kaleng |
surat berantai |
surat rantai |
surat berharga |
surat bernilai uang yg dapat diperjualbelikan atau digunakan sbg agunan saham; (2) bukti penyertaan modal |
surat buta |
surat yg tidak dibubuhi nama dan alamat pengirim (biasanya dng maksud mencela, mengkritik, dsb); surat kaleng; surat gelap |
surat cerai |
surat yg menyatakan bahwa sepasang suami istri telah sah bercerai |
Jika informasi mengenai "surat kaleng" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi online dari KBBI edisi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2008.
Kamus ini memuat 78.000 lema. Isi (kata dan arti) dalam kamus ini merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).