Kamus ini menjelaskan arti kata/frase sudah dieban dihela pula menurut KBBI Edisi III. Selain arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata sudah dieban dihela pula.
sudah dieban dihela pula= sudah di.e.ban dihela pula [pb] menderita berbagai-bagai kemalangan (kecelakaan dsb) terus-menerus
Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "sudah dieban dihela pula" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata sudah dieban dihela pula untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.
Lebih lanjut mengenai sudah dieban dihela pula
sudah dieban dihela pula terdiri dari 4 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:
Datang nampak muka, pergi nampak belakang |
Datang dengan baik-baik, pergi pun harus dengan baik juga; datang dan pergi bertamu hendaklah memberitahu/bersalam. |
Datang tampak muka, pulang tampak punggung |
Datang dengan baik-baik, pergi pun harus dengan baik juga; datang dan pergi bertamu hendaklah memberitahu/bersalam. |
sudah basah kehujanan |
Kemalangan yang datang terus-menerus; tertimpa musibah berkepanjangan/bertubi-tubi. |
Sudah dapat gading bertuah, tanduk tiada berguna lagi |
Sudah mendapatkan yang lebih baik, yang lama ditinggalkan. |
Sudah dianjung dihempaskan |
Sudah diangkat kemudian dihinakan. |
sudah dieban dihela pula |
Kemalangan yang datang terus-menerus. |
Sudah gaharu cendana pula |
Sudah tahu tetapi masih bertanya akan hal itu. |
sudah kenyang makan kerak |
Sudah banyak pengalaman. |
Sudah ketinggalan zaman |
Sudah tidak lagi sesuai dengan zaman sekarang. |
Sudah lepas dari bahunya |
Sudah tidak lagi menjadi beban/tanggung jawabnya. |
Jika informasi mengenai "sudah dieban dihela pula" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi online dari KBBI edisi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2008.
Kamus ini memuat 78.000 lema. Isi (kata dan arti) dalam kamus ini merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).