Kamus ini menjelaskan arti kata/frase siwalan menurut KBBI Edisi III. Selain arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata siwalan.
siwalan= si.wal.an [n] (1) pohon lontar, buahnya berkulit keras, berwarna hijau tua, daging buahnya lunak kenyal, berwarna putih bening, air buahnya manis dan dapat dibuat tuak; Borassus flabellifer; (2) buah siwalan
Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "siwalan" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata siwalan untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.
Lebih lanjut mengenai siwalan
siwalan terdiri dari 1 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:
air |
[n] (1) cairan jernih tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau yg terdapat dan diperlukan dl kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan yg secara kimiawi mengandung hidrogen dan oksigen; (2) benda cair yg biasa terdapat di sumur, sungai, danau yg mendidih pd suhu 100o C |
siwalan |
si.wal.an [n] (1) pohon lontar, buahnya berkulit keras, berwarna hijau tua, daging buahnya lunak kenyal, berwarna putih bening, air buahnya manis dan dapat dibuat tuak; Borassus flabellifer; (2) buah siwalan |
buah |
bu.ah [n] (1) bagian tumbuhan yg berasal dr bunga atau putik (biasanya berbiji): pohon mangga itu banyak -- nya; (2) kata penggolong bermacam-macam benda: dua -- kapal; se -- negeri; dua -- rencana; (3) pokok; bahan: -- percakapan; (4) hasil: -- jerih payahnya kini dapat dinikmati oleh keturunannya |
daging |
da.ging [n] (1) gumpal (berkas) lembut yg terdiri atas urat-urat pd tubuh manusia atau binatang (di antara kulit dan tulang); (2) bagian tubuh binatang sembelihan yg dijadikan makanan: Ibu membeli -- sapi di pasar; (3) ki tubuh manusia (sbg imbangan jiwa atau batin); (4) bagian dr buah yg lunak di bawah kulit, biasanya boleh dimakan: kelapa itu dibelah dan -- nya dicungkil |
dan |
[p] penghubung satuan bahasa (kata, frasa, klausa, dan kalimat) yg setara, yg termasuk tipe yg sama serta memiliki fungsi yg tidak berbeda: ayah -- ibu, bibi -- paman, serta para anak, cucu, -- kemenakan bersama-sama merayakan 50 tahun perkawinan nenek mereka [n Olr] kelas atau tingkatan (I, II, III, IV, dsb) untuk yudo, karate, kempo |
dapat |
da.pat [adv] mampu; sanggup; bisa; boleh; mungkin: serangan musuh tidak -- ditahan; isi hatinya tidak -- kita ketahui; (2) v cak menerima; memperoleh: pemuda yg membacok temannya itu -- hukuman penjara tiga bulan; (3) v ditemukan; tertangkap dsb: ke mana pun dicarinya, anting itu tidak -- juga |
hijau |
hi.jau [n] warna dasar yg serupa dng warna daun; (2) n gabungan warna biru dan kuning dl spektrum; (3) a mengandung atau memperlihatkan warna yg serupa warna daun; (4) a ki belum berpengalaman: masih -- |
lunak |
lu.nak [a] (1) lembut; empuk: beliau hanya diperbolehkan menyantap makanan yg --; (2) ki tidak lekas marah; sabar; tidak terlampau keras mempertahankan pendiriannya dsb: mereka termasuk golongan kaum nasionalis yg --; (3) reda: hatinya -- setelah dinasihati |
manis |
ma.nis [a] (1) rasa spt rasa gula: campurkan madu supaya rasanya lebih --; (2) elok; mungil (tt gadis, benda): ia akan dipertunangkan dng gadis yg --; sudut ruang tamu itu ditatanya dng --; (3) sangat menarik hati (tt muka, senyum, perkataan, dsb); sangat ramah dan lemah-lembut: ia tidak cantik, tetapi senyumnya sangat --; (4) indah; menyenangkan: lagu itu menimbulkan kenangan yg -- baginya |
pohon |
po.hon [n] (1) tumbuhan yg berbatang keras dan besar; pokok kayu: -- asam; -- mangga; (2) bagian yg permulaan atau yg dianggap dasar; pangkal; (3) asal mula; pokok sebab [v] , me.mo.hon v meminta dng hormat: ~ ampun kpd Allah |
Jika informasi mengenai "siwalan" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi online dari KBBI edisi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2008.
Kamus ini memuat 78.000 lema. Isi (kata dan arti) dalam kamus ini merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).