Kamus ini menjelaskan arti kata/frase sia-sia utang tumbuh menurut KBBI Edisi III. Selain arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata sia-sia utang tumbuh.
sia-sia utang tumbuh= [pb] pekerjaan yg dilakukan tidak hati-hati dan tidak rapi penjagaannya sehingga menimbulkan kerugian
Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "sia-sia utang tumbuh" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata sia-sia utang tumbuh untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.
Lebih lanjut mengenai sia-sia utang tumbuh
sia-sia utang tumbuh terdiri dari 3 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:
sia-sia utang tumbuh |
Pekerjaan yang dilakukan tanpa kehati-hatian akan mendatangkan bahaya. |
Yang berbaris yang berpahat, yang bertakuk yang bertebang |
Pekerjaan yang dilakukan menurut aturannya. |
Yang bertakuk yang ditebang, yang bergaris yang dipahat |
Pekerjaan yang dilakukan menurut aturannya. |
Yang bungkuk juga dimakan sarung |
Yang bersalahlah yang akan menanggung dosanya/menerima hukumannya. |
Yang buntal kutil-mengutil, yang jerung luluh-meluluh |
Yang miskin hidup melarat, sedangkan yang kaya boros berbelanja. |
Yang dijolok tiada jatuh, penjolok tinggal di atas |
Yang dikehendaki tidak tercapai, sedangkan alat/syarat yang digunakan untuk mencapai maksudnya itu pun hilang. |
Yang hampa biar terbang, yang bernas biar tinggal |
Yang tidak berguna biarlah hilang/terlupakan, sedangkan yang baik biarlah tinggal/dimanfaatkan dengan baik. |
Yang mencencang memampas |
Yang berbuat salah harus menerima hukuman yang setimpal. |
Yang rebah ditindih |
Yang sudah miskin bertambah miskin. |
Akan dijadikan tabuh, singkat; akan dijadikan gendang, berlebih |
Ilmu pengetahuan yang serba tanggung. |
Jika informasi mengenai "sia-sia utang tumbuh" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi online dari KBBI edisi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2008.
Kamus ini memuat 78.000 lema. Isi (kata dan arti) dalam kamus ini merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).