Kamus ini menjelaskan arti kata/frase setunggal darah menurut KBBI Edisi III. Selain arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata setunggal darah.
setunggal darah= se.tung.gal darah seasal keturunan; sanak
Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "setunggal darah" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata setunggal darah untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.
Lebih lanjut mengenai setunggal darah
setunggal darah terdiri dari 2 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:
setunggal |
se.tung.gal [num] sama ...; se ...: ~ derajat, sama derajat; sederajat |
darah |
da.rah [n] (1) cairan terdiri atas plasma, sel-sel merah dan putih yg mengalir dl pembuluh darah manusia atau binatang: dahinya yg terluka berlumuran --; (2) ki keturunan: ia masih ada pertalian -- denganku; (3) ki bakat; pembawaan: pelukis itu memiliki -- seni |
sanak |
sa.nak [n] saudara; keluarga |
darah hidup |
darah yg masih cair |
darah mati |
darah yg sudah beku |
darahnya mendidih |
darahnya men.di.dih [ki] marah sekali |
setunggal darah |
se.tung.gal darah seasal keturunan; sanak |
setunggal derajat |
se.tung.gal derajat sama derajatnya; sederajat |
darah rendah |
keadaan tekanan darah yg berada di bawah normal, tekanan sistolik kurang dr 100 mm Hg; (2) penyakit yg disebabkan oleh tekanan darah yg menurun secara tidak normal |
darah tinggi |
keadaan tekanan darah yg berada di atas normal, tekanan sistolik lebih tinggi dr 160 mm Hg; (2) penyakit yg disebabkan oleh tekanan darah yg naik secara tidak normal |
Jika informasi mengenai "setunggal darah" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi online dari KBBI edisi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2008.
Kamus ini memuat 78.000 lema. Isi (kata dan arti) dalam kamus ini merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).