Kamus ini menjelaskan arti kata/frase perang saraf menurut KBBI Edisi III. Selain arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata perang saraf.
perang saraf= perang yg hanya menggunakan gertak dan ancaman (tanpa senjata) dng maksud untuk menjatuhkan mental lawan; perang asabat
Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "perang saraf" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata perang saraf untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.
Lebih lanjut mengenai perang saraf
perang saraf terdiri dari 2 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:
ancaman |
an.cam.an [n] (1) sesuatu yg diancamkan: pengusaha itu menganggap sepi ~ itu; (2)perbuatan (hal dsb) mengancam: ~ akan pembongkaran daerah itulah yg menggelisahkan penduduk; (3) Pol usaha yg dilaksanakan secara konsepsional melalui tindak politik dan/atau kejahatan yg diperkirakan dapat membahayakan tatanan serta kepentingan negara dan bangsa |
asabat |
asa.bat [n] urat yg menyebabkan kita dapat merasa (melihat dsb); saraf [n] (1) ahli waris yg berhubungan darah langsung dng yg meninggal; (2) ahli waris yg berhubungan dng yg meninggal secara kerabat dr pihak bapak; (3) ahli waris yg hanya mendapat sisa warisan setelah dibagikan kpd ahli waris yg mendapat bagian tertentu |
dan |
[p] penghubung satuan bahasa (kata, frasa, klausa, dan kalimat) yg setara, yg termasuk tipe yg sama serta memiliki fungsi yg tidak berbeda: ayah -- ibu, bibi -- paman, serta para anak, cucu, -- kemenakan bersama-sama merayakan 50 tahun perkawinan nenek mereka [n Olr] kelas atau tingkatan (I, II, III, IV, dsb) untuk yudo, karate, kempo |
gertak |
ger.tak [n] suara keras (entakan kaki, ancaman, dsb) untuk menakut-nakuti: jangan takut, itu hanya -- |
hanya |
ha.nya [adv] (1) cuma: aku -- bertanya; (2) kecuali: semuanya lulus, -- saya yg tidak beruntung; (3) tetapi: kalian boleh bermain di sini, -- jangan terlalu berisik; (4) tidak lebih dr: ia -- membawa uang receh dl dompetnya; (5) tidak lain dr: barang yg dibawanya pulang dr luar negeri -- sebuah kopor; (6) saja (biasanya digunakan bersama "saja" untuk mengeraskan makna): -- itu saja yg dapat kusumbangkan |
maksud |
mak.sud [n] (1) yg dikehendaki; tujuan: telah tercapai -- nya; (2) niat; kehendak: kami datang dng -- baik; (3) arti; makna (dr suatu perbuatan, perkataan, peristiwa, dsb): -- kalimat itu sudah jelas |
menggunakan |
meng.gu.na.kan [v] memakai (alat, perkakas); mengambil manfaatnya; melakukan sesuatu dng: tidak boleh ~ kekerasan |
menjatuhkan |
men.ja.tuh.kan [v] (1) menyebabkan, membuat, membiarkan dsb jatuh; melemparkan (membuang) dr atas ke bawah: dialah yg ~ bola itu dr atas genting; (2) menjadikan merosot; menurunkan harga (nilai, nama, dsb): usahanya untuk ~ nama Indonesia di dunia internasional gagal sama sekali; (3) mengalahkan (musuh, negeri, dsb); membangkrutkan (perusahaan, toko, dsb); merobohkan (pemerintah, kabinet, dsb); menjadikan tidak lulus (dl ujian, percobaan, dsb); menyebabkan miskin (turun derajat dsb): sesudah ~ Singapura lalu bersiap-siap hendak menyerang Palembang; (4) mengenakan (kpd); menimpakan (kpd); (5) menempatkan (menunjukkan) kpd; (6) memutuskan (hukuman dsb) |
mental |
men.tal [v] (1) terpelanting; terpental; (2) terlempar kembali; berbalik arah [Sd a] ada gunanya, ada pengaruhnya (tt obat, nasihat, dsb) /mEntal/ (1) a bersangkutan dng batin dan watak manusia, yg bukan bersifat badan atau tenaga: bukan hanya pembangunan fisik yg diperhatikan, melainkan juga pembangunan --; (2) n batin dan watak |
saraf |
sa.raf [Ar n] perubahan kata-kata: ilmu -- [n Dok] jaringan yg mengatur kerja sama, menyalurkan rangsangan dr dan ke alat-alat tubuh |
Jika informasi mengenai "perang saraf" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi online dari KBBI edisi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2008.
Kamus ini memuat 78.000 lema. Isi (kata dan arti) dalam kamus ini merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).