Kamus ini menjelaskan arti kata/frase ketir-ketir menurut KBBI Edisi III. Selain arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata ketir-ketir.
ketir-ketir= ke.tir-ke.tir [Jw a] dl perasaan cemas (khawatir, waswas, gelisah) dan takut: pd umumnya hati bendaharawan selalu -- apabila akan diadakan pemeriksaan oleh pihak pemeriksa keuangan
Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "ketir-ketir" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata ketir-ketir untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.
Lebih lanjut mengenai ketir-ketir
ketir-ketir terdiri dari 1 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:
ketir-ketir |
ke.tir-ke.tir [Jw a] dl perasaan cemas (khawatir, waswas, gelisah) dan takut: pd umumnya hati bendaharawan selalu -- apabila akan diadakan pemeriksaan oleh pihak pemeriksa keuangan |
akan |
[adv] (untuk menyatakan sesuatu yg hendak terjadi, berarti) hendak: disangkanya hari -- hujan; akan-akan a mirip benar; hampir sama benar [p] (1) (sbg kata perangkai untuk menghubungkan verba dsb dng pelengkapnya yg berarti:) kepada: ia lupa -- orang tuanya; (2) mengenai; tentang; terhadap: -- harta peninggalan orang tuanya itu tiada dipikirkannya lagi; (3) untuk: uang ini dapat kaupakai -- pembayar utangmu |
apabila |
apa.bi.la [p] jika; kalau: -- keadaan mengizinkan, tahun depan saya akan meneruskan kuliah; (2) kl pron kata untuk menanyakan waktu: -- Permaisuri tiba? |
bendaharawan |
ben.da.ha.ra.wan [n] pegawai yg tugasnya mengurus keuangan kantor |
cemas |
ce.mas [a ] tidak tenteram hati (krn khawatir, takut); gelisah: masyarakat -- mendengar kabar wabah cacar itu; -- hatinya selama menantikan keputusan hakim itu [kl adv] ce.mas-ce.mas adv hampir-hampir: penjahat itu ~ mati tertembak |
dan |
[p] penghubung satuan bahasa (kata, frasa, klausa, dan kalimat) yg setara, yg termasuk tipe yg sama serta memiliki fungsi yg tidak berbeda: ayah -- ibu, bibi -- paman, serta para anak, cucu, -- kemenakan bersama-sama merayakan 50 tahun perkawinan nenek mereka [n Olr] kelas atau tingkatan (I, II, III, IV, dsb) untuk yudo, karate, kempo |
hati |
ha.ti [n] (1) Anat organ badan yg berwarna kemerah-merahan di bagian kanan atas rongga perut, gunanya untuk mengambil sari-sari makanan di dl darah dan menghasilkan empedu; (2) daging dr hati sbg bahan makanan (terutama hati dr binatang sembelihan): masakan sambal goreng --; (3) jantung: -- nya berdebar-debar; (4) sesuatu yg ada di dl tubuh manusia yg dianggap sbg tempat segala perasaan batin dan tempat menyimpan pengertian (perasaan dsb): segala sesuatunya disimpan di dl --; membaca dalam -- , membaca dalam batin (tidak dilisankan) , ha.ti-ha.ti adv ingat-ingat; hemat-hemat; waspada |
keuangan |
ke.u.ang.an n (1) seluk-beluk uang; urusan uang; (2) keadaan uang: ~ makin baik; biayanya tidak terjangkau oleh ~ ku; |
oleh |
[p] (1) kata penghubung untuk menandai pelaku: rumah ini dibeli -- ayahnya bulan lalu; tidak teringat -- ibuku bahwa hari ini hari ulang tahun anaknya; (2) sebab; karena: tidak lapuk -- hujan; binasa -- perbuatannya sendiri; (3) akibat: -- kurang hati-hatinya maka ia jatuh; (4) ark (ke)pada (yg menyatakan hubungan keluarga): ia pun kemenakan juga -- Engku Payo; (5) bagi (untuk): persoalan itu menjadi pikiran -- ku; (6) dengan: pohon itu sarat -- buah |
perasaan |
pe.ra.sa.an [n] (1) hasil atau perbuatan merasa dng pancaindra: bagaimanakah menurut ~ mu, badan saya panas ataukah dingin?; (2) rasa atau keadaan batin sewaktu menghadapi (merasai) sesuatu: bekerja dng ~ gembira, hasilnya akan memuaskan; (3) kesanggupan untuk merasa atau merasai: sangat tajam ~ nya; (4) pertimbangan batin (hati) atas sesuatu; pendapat: pd ~ ku, itu tidak benar |
Jika informasi mengenai "ketir-ketir" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi online dari KBBI edisi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2008.
Kamus ini memuat 78.000 lema. Isi (kata dan arti) dalam kamus ini merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).