Kamus ini menjelaskan arti kata/frase buntut perarakan menurut KBBI Edisi III. Selain arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata buntut perarakan.
buntut perarakan= bagian perarakan yg di belakang sekali
Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "buntut perarakan" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata buntut perarakan untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.
Lebih lanjut mengenai buntut perarakan
buntut perarakan terdiri dari 2 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:
bagian |
ba.gi.an [n] (1) hasil membagi: ruangan ini dibagi menjadi dua -; (2)perolehan atau penerimaan (dr barang yg diberi); yg diperuntukkan: siapa yg belum mendapat -; kita semua mendapat -- yg sama; (3) jatah: tiap jiwa mendapat -- beras 10 kg; (4) penggal (buku, cerita, dsb); jilid: -- kedua buku ini akan segera terbit; (5) sepenggal dr sesuatu yg utuh: -- atas dan -- bawah gedung itu sama; (6) sesuatu (benda, alat, dsb) yg menjadi pelengkap: otak termasuk -- tubuh manusia yg penting; (7) cabang dr suatu pekerjaan (jawatan dsb): ia menjabat sbg kepala -- tata usaha; (8) nasib (untung, malang); peruntungan: telah menjadi -ku hidup melarat begini; (9) pecahan dr kesatuan (spt dr dewan, panitia) yg bertugas mengurus sesuatu; seksi: -- konsumsi; -- penerima tamu |
belakang |
be.la.kang [n] (1) bagian tubuh di balik dada atau perut; punggung: ia mendukung anaknya di -- tubuhnya; (2) bagian benda yg dianggap sbg punggung; (3) arah atau bagian yg menjadi lawan muka (depan): ia datang dr --; rumahnya di -- gedung bioskop; (4) (di) balik: anak-anak berlindung di -- pohon; (5) waktu yg akan datang; nanti; kelak: bekerjalah terus, berhasil tidaknya itu urusan -- |
buntut |
bun.tut [n] (1) (bagian) yg di belakang sekali; ekor; (2) kesudahan; akibat: kejadian ini masih ada -- nya; (3) cak permainan judi yg menebak angka-angka akhir dr suatu undian resmi; judi buntut: permainan menebak -- |
di |
[p] (1) kata depan untuk menandai tempat: bapak saya bekerja -- kantor; semalam ia tidur -- rumah temannya; (2) cak kata depan untuk menandai waktu: -- hari itu ia tidak datang; (3) Mk akan, kepada: tidak tahu -- jerih orang; (4) Mk dari: jauh -- mata [kp] adi, msl dipati adipati; diraja adiraja |
sekali |
se.ka.li [n] satu kali: baru ~ saya berkunjung ke rumahnya [adv] satu kali: kopor yg berat itu terbawa dng -- angkat; (2) num semuanya; sekaligus: ketiga karcis itu diberikannya -- kpd petugas; (3) kl n suatu waktu: -- peristiwa adalah seorang raja yg bijaksana; (4) adv seluruhnya; tidak ada berkecuali; sama sekali: semua surat-suratnya dibakarnya --; (5) adv amat; sangat: kamus ini murah --; (6) adv cak yg paling: ia mendapat tempat di belakang -- |
perarakan |
per.a.rak.an [n] (1) arak-arakan; pawai; (2) kereta dsb untuk mengarak |
buntut perarakan |
bagian perarakan yg di belakang sekali |
di bawah |
di ba.wah [v] (1) berada di tempat yg lebih rendah; (2) ki berada dl kedudukan rendah: orang -, orang rendahan |
di mana |
di ma.na [pron] (1) kata tanya untuk menerangkan tempat: penandatanganan naskah ini harus kita lakukan -- ? (2) kata untuk menunjukkan tempat yg tidak tentu: -- ada uang, di situ ada pedagang |
di manakah berteras kayu mahang |
di manakah ber.te.ras kayu mahang [pb] jangan mengharapkan sesuatu yg mustahil |
Jika informasi mengenai "buntut perarakan" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi online dari KBBI edisi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2008.
Kamus ini memuat 78.000 lema. Isi (kata dan arti) dalam kamus ini merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).