Kamus ini menjelaskan arti kata/frase biak awan menurut KBBI Edisi III. Selain arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata biak awan.
biak awan= [Met] penyebaran partikel tertentu, spt es kering ke dl awan oleh pesawat atau generator untuk mengubah struktur awan sehingga menimbulkan hujan
Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "biak awan" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata biak awan untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.
Lebih lanjut mengenai biak awan
biak awan terdiri dari 2 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:
kering |
ke.ring [a] (1) tidak basah; tidak berair; tidak lembap; tidak ada airnya lagi: kain pel itu dijemur supaya --; tiap musim kemarau banyak sumur yg --; (2) tidak mengeluarkan susu atau tidak diperah lagi susunya (tt sapi dsb); (3) ki sudah habis atau kosong (tt uang dsb): kantongnya --; (4) ki sudah tidak mendapat haid lagi; sudah tidak datang bulan lagi (tt perempuan); (5) ki tersirap (tt darah); kaget; keheranan: -- darahnya [n] tiruan bunyi bel berdering; tiruan bunyi "kring, kring" |
atau |
[p] kata penghubung untuk menandai pilihan di antara beberapa hal (pilihan): Anda boleh memilih yg mana saja, majalah, buletin, -- surat kabar |
awan |
[n] (1) kelompok butiran air, es, atau kedua-duanya yg tampak mengelompok di atmosfer; mega; (2) titik-titik air yg halus dng diameter 0,02-0,06 mm; (3) nama berbagai-bagai corak ukiran (perhiasan, lukisan, pola) spt -- biji timun dan -- bunga cengkih; (4) ki tempat yg tinggi sekali: anganku melayang jauh tinggi di -- [n Zool] kera yg bertangan panjang; (kera) ungka |
biak |
bi.ak [v] tumbuh, kembang [Mk a] basah |
hujan |
hu.jan [n] (1) titik-titik air yg berjatuhan dr udara krn proses pendinginan; (2) ki yg datang dsb banyak-banyak: -- uang; -- peluru; -- tinju |
ke |
[p] kata depan untuk menandai arah atau tujuan: Ibu sedang pergi -- pasar; rumahnya menghadap -- utara |
mengubah |
meng.u.bah [v] (1) menjadikan lain dr semula: timbul niatnya untuk ~ kebiasaan yg buruk itu; (2) menukar bentuk (warna, rupa, dsb): operasi telah ~ hidungnya yg pesek menjadi agak mancung;; (3) mengatur kembali: ~ susunan kalimat |
menimbulkan |
me.nim.bul.kan [v] (1) mengeluarkan ke atas (permukaan air, tanah, dsb): letusan gunung itu ~ beberapa bukit kecil; (2) membangkit kembali (perkara yg telah lampau); membangunkan (perasaan, kecurigaan, kecemburuan, dsb); menerbitkan (kebakaran, perang, dsb); (3) mengakibatkan atau mendatangkan (bencana, kerugian, kerusakan, penyakit, dsb); (4) menjadikan atau mendatangkan (kegembiraan, kemarahan, pertikaian, percederaan, dsb): ~ perkara lama; ~ kebencian di antara kita; perselisihan kecil ~ akibat besar; suhu badan yg terlalu tinggi pd anak dapat ~ kejang-kejang; hadiah itu ~ kegembiraan pd kedua anaknya; makanan yg terlalu pedas dapat ~ sakit perut |
oleh |
[p] (1) kata penghubung untuk menandai pelaku: rumah ini dibeli -- ayahnya bulan lalu; tidak teringat -- ibuku bahwa hari ini hari ulang tahun anaknya; (2) sebab; karena: tidak lapuk -- hujan; binasa -- perbuatannya sendiri; (3) akibat: -- kurang hati-hatinya maka ia jatuh; (4) ark (ke)pada (yg menyatakan hubungan keluarga): ia pun kemenakan juga -- Engku Payo; (5) bagi (untuk): persoalan itu menjadi pikiran -- ku; (6) dengan: pohon itu sarat -- buah |
partikel |
par.ti.kel [n] (1) unsur butir (dasar) benda atau bagian benda yg sangat kecil dan berdimensi; materi yg sangat kecil, spt butir pasir, elektron, atom, atau molekul; zarah; (2) Ling kata yg biasanya tidak dapat diderivasikan atau diinfleksikan, mengandung makna gramatikal dan tidak mengandung makna leksikal, termasuk di dalamnya artikel, preposisi, konjungsi, dan interjeksi; -- ingkar bentuk yg dipakai untuk mengubah klausa menjadi klausa ingkar, msl bunyi tak |
Jika informasi mengenai "biak awan" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi online dari KBBI edisi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2008.
Kamus ini memuat 78.000 lema. Isi (kata dan arti) dalam kamus ini merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).