Kamus ini menjelaskan arti kata/frase berniaga di ujung lidah menurut KBBI Edisi III. Selain arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata berniaga di ujung lidah.
berniaga di ujung lidah= [pb] orang pandai yg tidak jujur
Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "berniaga di ujung lidah" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata berniaga di ujung lidah untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.
Lebih lanjut mengenai berniaga di ujung lidah
berniaga di ujung lidah terdiri dari 4 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:
berniaga |
ber.ni.a.ga [v] berjual beli dsb untuk memperoleh untung; berdagang: mereka menjadi kaya setelah ~ ke Malaka |
di |
[p] (1) kata depan untuk menandai tempat: bapak saya bekerja -- kantor; semalam ia tidur -- rumah temannya; (2) cak kata depan untuk menandai waktu: -- hari itu ia tidak datang; (3) Mk akan, kepada: tidak tahu -- jerih orang; (4) Mk dari: jauh -- mata [kp] adi, msl dipati adipati; diraja adiraja |
jujur |
ju.jur [a] (1) lurus hati; tidak berbohong (msl dng berkata apa adanya); (2) tidak curang (msl dl permainan, dng mengikuti aturan yg berlaku): mereka itulah orang-orang yg -- dan disegani; (3) tulus; ikhlas [n] uang yg diberikan oleh pengantin laki-laki kpd calon mertuanya |
lidah |
li.dah [n] (1) bagian tubuh dl mulut yg dapat bergerak-gerak dng mudah, gunanya untuk menjilat, mengecap, dan berkata-kata; (2) sesuatu atau bagian sesuatu yg menyerupai (bersifat dsb spt) lidah: -- serunai; (3) ujung suatu benda yg menyerupai lidah (memanjang, agak tipis, bergerak-gerak spt lidah, dsb): -- kain, -- api; (4) ki perkataan; tutur kata: lembut dan fasih -- nya |
orang |
[n] (1) manusia (dl arti khusus); (2) manusia (ganti diri ketiga yg tidak tentu): jangan lekas percaya pd mulut --; (3) dirinya sendiri; manusianya sendiri: saya tidak bertemu dng -- nya; (4) kata penggolong untuk manusia: lima -- nelayan; (5) anak buah (bawahan): mereka itu -- nya Pak Camat; (6) rakyat (dr suatu negara); warga negara: -- Pakistan; (7) manusia yg berasal dr atau tinggal di suatu daerah (desa, kota, negara, dsb): dia -- Bogor; suaminya -- Eropa; (8) suku bangsa; (9) manusia lain; bukan diri sendiri; bukan kaum (golongan, kerabat) sendiri: jangankan anak sendiri, anak -- pun saya tolong; negeri -- , negeri lain (bukan negeri kita); (10) cak karena (sebenarnya): mana dapat membayar, -- belum gajian |
pandai |
pan.dai [a] cepat menangkap pelajaran dan mengerti sesuatu; pintar; cerdas: anak itu -- , rajin, dan jujur; (2) a mahir; cakap; terampil: karyawan itu -- lagi cekatan; ia -- berbahasa Inggris; (3) v dapat; sanggup: anak itu sudah -- membaca; (4) a berilmu: banyak orang -- di daerah ini [n] (1) tukang tempa: -- besi; (2) juru (tukang) ramu: -- obat |
tidak |
ti.dak [adv] partikel untuk menyatakan pengingkaran, penolakan, penyangkalan, dsb; tiada: tempat kerjanya -- jauh dr rumahnya; apa yg dikatakannya itu -- benar |
ujung |
[n] bagian penghabisan dr suatu benda (yg panjang): serangga itu merusakkan -- akar anggrek; berbelok di -- jalan; (2) bagian barang yg diruncingkan (lancip, tajam, dsb); puncak: -- hidung; -- jari; -- tombak; (3) bagian darat yg menjorok (jauh) ke laut; (4) (bagian) akhir (pembicaraan, percakapan, tahun, dsb): -- pembicaraan baginda masih thd hal itu jua; gajinya tidak cukup sampai ke -- bulan; (5) ki maksud dan tujuan (perkataan dsb): saya maklum akan -- perkataannya itu [n] , -- atap tanaman semak; Baeckea frutescens |
berniaga di ujung lidah |
[pb] orang pandai yg tidak jujur |
di bawah |
di ba.wah [v] (1) berada di tempat yg lebih rendah; (2) ki berada dl kedudukan rendah: orang -, orang rendahan |
Jika informasi mengenai "berniaga di ujung lidah" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi online dari KBBI edisi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2008.
Kamus ini memuat 78.000 lema. Isi (kata dan arti) dalam kamus ini merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).