Kamus ini menjelaskan arti kata/frase alur hidung menurut KBBI Edisi III. Selain arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata alur hidung.
alur hidung= alur bibir
Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "alur hidung" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata alur hidung untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.
Lebih lanjut mengenai alur hidung
alur hidung terdiri dari 2 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:
bibir |
bi.bir [n] (1) tepi (pinggir) mulut (sebelah bawah dan atas); (2) tepi sesuatu atau bagian barang yg menyerupai bibir: -- sumur; -- belanga; (3) cak mulut atau lidah (dl arti perkataan dsb): tutup -- mu, jangan banyak bicara; ancamannya itu hanya di -- saja |
hidung |
hi.dung [n] (1) alat pencium, penghirup, penghidu (letaknya di sebelah atas bibir); (2) ki bagian depan suatu benda yg dapat disamakan dng hidung atau yg bentuknya spt lintang: -- pesawat terbang |
alur |
[n] (1) lekuk memanjang (di tanah, kayu, sungai, bagian tubuh, dsb); (2) jalan (aturan, adat) yg benar; (3) Sas rangkaian peristiwa yg direka dan dijalin dng saksama dan menggerakkan jalan cerita melalui kerumitan ke arah klimaks dan penyelesaian; (4) Sas jalinan peristiwa dl karya sastra untuk mencapai efek tertentu (pautannya dapat diwujudkan oleh hubungan temporal atau waktu dan oleh hubungan kausal atau sebab-akibat) |
alur hidung |
alur bibir |
alur-aluran |
alur-alur.an [n] aluran |
aluran |
alur.an [n] (1) lekuk memanjang di sungai dsb; (2) silsilah kekeluargaan, susur galur |
aluran adat |
alur.an adat jalan adat yg betul |
aluran air |
alur.an air alur air |
hidung betet |
hidung yg bentuknya melengkung ke luar spt paruh burung betet |
hidung putih |
hidung belang |
Jika informasi mengenai "alur hidung" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi online dari KBBI edisi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2008.
Kamus ini memuat 78.000 lema. Isi (kata dan arti) dalam kamus ini merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).