Kamus ini menjelaskan arti kata/frase agih-agih kungkang menurut KBBI Edisi III. Selain arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata agih-agih kungkang.
agih-agih kungkang= [pb] terlampau murah hati sehingga menderita kesusahan
Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "agih-agih kungkang" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata agih-agih kungkang untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.
Lebih lanjut mengenai agih-agih kungkang
agih-agih kungkang terdiri dari 2 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:
agih-agih kungkang |
Terlampau murah hati/suka memberi hingga akhirnya menderita. (kungkang = kera kecil) |
Hinggap seperti benalu |
Orang yang menumpang dan kemudian merusak/mengotori tempat yang ditumpanginya. (benalu = pasilan) |
Keras bagai batu, tinggi bagai langit |
Tidak mau menuruti perintah atau nasihat; keras kepala. |
Terlampau cepat jadi lambat |
Pekerjaan yang dikerjakan dengan tergesa-gesa pada akhirnya hanya akan memperlambat penyelesaiannya, karena terlalu banyak hal penting yang tidak diperhatikan. |
Terlampau dikandang, mentah |
Sesuatu yang dilebih-lebihkan justru akhirnya akan manjadi tidak berharga. |
Hinggap bak langau, titik bak hujan |
Suatu hal yang terjadi secara tiba-tiba. |
Hinggap mencengkam, terbang menumpu |
Jika hendak merantau maka carilah keluarga atau kenalan yang memiliki tempat untuk menumpang. |
Hinggap saja bagai langau |
Suatu hal yang terjadi secara tiba-tiba. |
Kera dapat bunga |
Mendapatkan sesuatu yang tak dapat dipergunakan (tidak bermanfaat). |
kera kena belacan |
Sangat gelisah. |
Jika informasi mengenai "agih-agih kungkang" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi online dari KBBI edisi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2008.
Kamus ini memuat 78.000 lema. Isi (kata dan arti) dalam kamus ini merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).