Kamus ini menjelaskan Arti Kata Ke gunung emas pasir baiduri, ke padang zamrud habis diedari; terbang bangau sepanjang hari, ke tasik juga akhirnya dicari menurut Kamus Peribahasa. Selain Arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata Ke gunung emas pasir baiduri, ke padang zamrud habis diedari; terbang bangau sepanjang hari, ke tasik juga akhirnya dicari.
Ke gunung emas pasir baiduri, ke padang zamrud habis diedari; terbang bangau sepanjang hari, ke tasik juga akhirnya dicari= Betapa pun jauhnya merantau (ke negeri yang luas, melihat tempat yang indah, dsb) pada akhirnya akan pulang juga ke negerinya sendiri.
Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "Ke gunung emas pasir baiduri, ke padang zamrud habis diedari; terbang bangau sepanjang hari, ke tasik juga akhirnya dicari" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata Ke gunung emas pasir baiduri, ke padang zamrud habis diedari; terbang bangau sepanjang hari, ke tasik juga akhirnya dicari untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.
Lebih lanjut mengenai Ke gunung emas pasir baiduri, ke padang zamrud habis diedari; terbang bangau sepanjang hari, ke tasik juga akhirnya dicari
Ke gunung emas pasir baiduri, ke padang zamrud habis diedari; terbang bangau sepanjang hari, ke tasik juga akhirnya dicari terdiri dari 19 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:
habis beralur maka beralu-alu |
Pada mulanya berunding dengan baik, tetapi kalau tidak juga mencapai kesepakatan barulah mengadu kekuatan/kekuasaan. (beralur = berunding) |
Ke gunung emas pasir baiduri, ke padang zamrud habis diedari; terbang bangau sepanjang hari, ke tasik juga akhirnya dicari |
Betapa pun jauhnya merantau (ke negeri yang luas, melihat tempat yang indah, dsb) pada akhirnya akan pulang juga ke negerinya sendiri. |
Kecil api menjadi kawan, besar ia menjadi lawan |
Kejahatan yang kecil sebaiknya jangan dibiarkan menjadi besar. |
Kecil teranja-anja, besar terbawa-bawa, sudah tua terubah tidak |
Kebiasaan sejak kecil yang sudah menjadi tabiat akan susah untuk diubah. |
Kelalaian menjemput pencuri |
Kelalaian yang akhirnya mendatangkan kerugian. |
Keluh-kesah tidur di kasur, berkeruh di lapik penjemuran |
Kemewahan/kekayaan tidak selamanya membawa kebahagiaan, sebaliknya hidup miskin dan sederhana dapat memberikan kesenangan. (berkeruh = mendengkur) |
Kemarau setahun rusak oleh hujan sepagi |
Kebaikan yang sudah sering dilakukan tertutupi/terlupakan karena kesalahan kecil. |
Kemenyan sebesar lutut jika tiada dibakar manakan berbau |
Kepandaian hendaklah diajarkan kepada orang lain; kepandaian akan hilang hilang begitu saja jika tidak diajarkan kepada yang lain. |
Kemudi patah perahu tembuk |
Kemalangan yang datang silih berganti. |
Kerbau jangan dimaling orang, ayam jangan dimusangi |
Keluarga hendaklah dijaga dan dirawat dengan baik. (dimusangi = dimakan musang) |
Jika informasi mengenai "Ke gunung emas pasir baiduri, ke padang zamrud habis diedari; terbang bangau sepanjang hari, ke tasik juga akhirnya dicari" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.
Kamus Kamus Peribahasa ini merupakan online. Jika anda mencari terjemah atau arti kata menurut kamus Kamus Peribahasa, anda bisa mencari disini. Kamus bisa ditelaah menggunakan abjad atau formulir pencarian.