Kamus ini menjelaskan Arti Kata Berapalah tajam pisau parang, tajamlah lagi mulut manusia menurut Kamus Peribahasa. Selain Arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata Berapalah tajam pisau parang, tajamlah lagi mulut manusia.
Berapalah tajam pisau parang, tajamlah lagi mulut manusia= Kata-kata yang diucapkan itu lebih tajam dibandingkan senjata tajam karena dapat menyakiti perasaan orang lain tanpa meninggalkan bekas luka yang tampak.
Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "Berapalah tajam pisau parang, tajamlah lagi mulut manusia" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata Berapalah tajam pisau parang, tajamlah lagi mulut manusia untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.
Lebih lanjut mengenai Berapalah tajam pisau parang, tajamlah lagi mulut manusia
Berapalah tajam pisau parang, tajamlah lagi mulut manusia terdiri dari 8 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:
Berapalah tajam pisau parang, tajamlah lagi mulut manusia |
Kata-kata yang diucapkan itu lebih tajam dibandingkan senjata tajam karena dapat menyakiti perasaan orang lain tanpa meninggalkan bekas luka yang tampak. |
Karena emas memas, karena padi menjadi |
Orang kaya bisa mewujudkan apa saja maksud hatinya. (memas = cermat, bagus) |
Karena lotong terlalu makan, tupai dijulai timpa perasaan |
Orang besar yang bersuka-ria, orang kecil yang gembira berlebihan. (lotong = kera hitam) |
Karena mata buta, karena hati mati |
Orang yang menuruti hawa nafsunya dan akhirnya binasa. |
Karena sabut tebal, tempurungnya pun menjadi kebal |
Orang yang banyak memiliki kerabat dan sahabat pasti selamatlah hidupnya. |
Lagi lebai lagi berjanggut |
Orang yang berilmu dan berbudi pekerti yang baik. |
Lain bengkak lain bernanah |
Orang lain yang tidak bersalah yang menanggung akibatnya. |
Lain di mulut, lain di hati |
Yang dikatakan lain dengan yang ada di dalam hati. |
Lain luka lain menyiuk, lain sakit lain mengaduh |
Lain yang disindir lain yang tersinggung; lain yang berbuat salah lain pula yang menerima akibatnya. (menyiuk = menarik nafas karena sakit) |
Lain orang yang makan nangka, lain orang yang kena getah |
Lain orang yang melakukan kesalahan, lain pula orang yang menerima akibatnya. |
Jika informasi mengenai "Berapalah tajam pisau parang, tajamlah lagi mulut manusia" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.
Kamus Kamus Peribahasa ini merupakan online. Jika anda mencari terjemah atau arti kata menurut kamus Kamus Peribahasa, anda bisa mencari disini. Kamus bisa ditelaah menggunakan abjad atau formulir pencarian.